Tanaman keladi atau Caladium merupakan salah satu tanaman hias yang tengah naik daun di kalangan pecinta tanaman. Daunnya yang berwarna-warni, berpola unik, dan memiliki bentuk menyerupai hati membuat keladi menjadi primadona dalam dekorasi taman maupun interior rumah. Keindahan Daun yang Menawan Pesona utama dari tanaman keladi terletak pada daunnya yang memikat: Warna mencolok : kombinasi merah, hijau, putih, hingga ungu dalam satu helai daun. Pola alami yang artistik : seperti guratan, bintik, atau garis tegas yang terlihat seperti dilukis tangan. Bentuk hati yang anggun : membuatnya tampak lembut dan elegan. Beberapa varietas bahkan menampilkan efek gradasi warna yang eksotis, seolah menjadi karya seni hidup. Simbol Keindahan Tropis Keladi berasal dari hutan tropis Amerika Selatan, namun sangat cocok dibudidayakan di iklim Indonesia yang hangat dan lembap. Tanaman ini menyukai tempat yang teduh, dengan cahaya tidak langsung. Karena itu, keladi sering ditanam di p...
Di Negara gajah putih, Bon Si, begitu sebutan keladi disana, termasuk yang juga menjadi lirikan para penghobi karena keladi hasil silangannya juga beragam warna. Beberapa peneliti menyatakan bon si masuk Thailand sejak 700 tahun lalu, ketika ibukota berada di Sukhothai. Bukti nyata terlihat pada beberapa tulisan dalam buku kuno dan gambar di dinding wat-kuil-menyerupai sosok keladi. Ukiran keladi juga terlihat di bebatuan. Bukti itu semakin menyakinkan peneliti, Thailand juga mempunyai keladi local. Yang ditemukan adalah keladi lokal berwarna putih. Menjelang pemerintahan Raja Chulongkorn-Rama V-Caladium putih itu dinamai Inao (nama salah satu karakter dalam puisi sang raja).(Trubus, 2007,21).
Kisah lainnya menyatakan Keladi hadir di Thailand berkat buah tangan tamu kerajaan asal Cina. Tamu itu membawa keladi yang kebanyakan berkelir merah-berlayar ke Thailand supaya selamat sampai ke tempat tujuan. Dalam mitologi Cina-juga di Thailand warna merah merupakan keberuntungan. Yang dibawa adalah jenis phthong dan phongeun.
Beberapa penelitian menyakini caladium masuk dan banyak dikenal sejak periode Ayutthaya, 200-400 tahun silam. Saat itu Raja Chulalongkorn bergelar Rama V, gemar memelihara tanaman hias. Sepulang dari Eropa, sang raja membawa buah tangan caladium beserta tanaman hias lain pada 1897. Yang dibawa adalah Chao krung Denmark, chao Kaiser, dan chao amper. Ketiganya menjadi kesayangan sang raja. Total jenderal caladium yang masuk dari eropa sebanyak 200 jenis dan terus bertambah menjadi 300 jenis. Caladium yang datang umumnya berbentuk hati, merah gelap. dan merah muda (Trubus, 2007, 22-22).
Beberapa penelitian menyakini caladium masuk dan banyak dikenal sejak periode Ayutthaya, 200-400 tahun silam. Saat itu Raja Chulalongkorn bergelar Rama V, gemar memelihara tanaman hias. Sepulang dari Eropa, sang raja membawa buah tangan caladium beserta tanaman hias lain pada 1897. Yang dibawa adalah Chao krung Denmark, chao Kaiser, dan chao amper. Ketiganya menjadi kesayangan sang raja. Total jenderal caladium yang masuk dari eropa sebanyak 200 jenis dan terus bertambah menjadi 300 jenis. Caladium yang datang umumnya berbentuk hati, merah gelap. dan merah muda (Trubus, 2007, 22-22).
Comments
Post a Comment